Mataram NTB - Kecelakaan kapal yang menimpa Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau TKI di perairan pulau Putri, Batam, Kepulauan Riau, menjadi atensi serius Pemprov NTB. Apalagi sebagian penumpang adalah calon TKI asal Lombok, NTB yang hendak bekerja ke Malaysia.
Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang terjadi.
"Tentu kita sangat prihatin ya dgn adanya musibah kapal tenggelam yang menyebabkan korban jiwa dari TKI kita, " kata Gubernur Zul, Senin 20 Juni 2022.
Menurutnya, sejauh ini Pemprov NTB sudah melakukan upaya optimal, agar masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri, melalui jalur yang resmi. Sehingga bisa terjamin keamanan dan keselamatan kerja.
"Sudah banyak upaya dari kami agar para TKI menggunakan jalur yang formal dan legal agar kesehatan dan keselamatannya lebih terjamin, " katanya.
Ia berharap, musibah yang terjadi bisa menjadi pembelajaran berharga ke depan.
"Mudah-mudahan dengan adanya berbagai musibah ini TKI-TKI kita semakin sadar untuk lebih baik menggunakan jalur yang resmi dan legal. Kita dorong agar TKI kita pakai jalur resmi, " katanya.
Seperti diketahui, Kapal bermuatan calon TKI tenggelam pada Kamis malam 16 Juni 2022 lalu, di perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Kota Batam yang diduga membawa TKI ilegal berjumlah sekitar 30 orang. 23 diantaranya berasal dari Lombok, NTB.
Baca juga:
Kunker Pemkot Mataram ke Depok
|
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi menjelaskan
Informasi yang diterima Disnakertrans NTB menyebutkan bahwa hari Kamis, 16 Juni 2022 sekitar pukul 19.30 WIB di sekitar perairan Pulau Putri Batam telah terjadi laka laut speed boat.
Adapun data sementara PMI asal Provinsi NTB yang berhasil diselamatkan antara lain 6 orang dari Lombok Timur, 5 orang dari Lombok Tengah, 2 orang dari Lombok Barat.
Aryadi mengatakan, dari 23 TKI yang selamat satu diantaranya perempuan. Sementara satu TKI bernama Amat, terpaksa dilarikan ke RS Budi Kemuliaan, Kota Batam untuk dirawat intens, lantaran sempat tenggelam dan kebanyakan minum air laut.
"Untuk sementara unsur SAR masih melaksanakan pencarian di lokasi kejadian dan dilaksanakan pendalaman, " katanya.
Aryadi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan menginformasikan kembali terkait perkembangan penanganan insiden kapal tenggelam di perairan Batam.(Adb)